Kamis, 29 November 2018

7 Snazzy light room

7 Snazzy Lightroom Before and After Comparison Examples


You’d be surprised how much creative editing you can do in Lightroom.
Many photographers see it as a tool for basic adjustments, like exposure, white balance, and contrast, but think that creative processing needs to be done in Photoshop.
Once you really dig into Lightroom, however, you’ll see that you can do so much neat stuff, it may just blow your mind!
We’ve been using Adobe Lightroom as our primary editing program for a couple years and it still regularly amazes us!
So we’ve thrown together 15 snazzy examples to show you just how much creative editing you can do using only Lightroom!
Want to transform your photos from average to awesome in under 10 minutes? Check out our easy Lightroom Editing Skills tutorial!
If you enjoy this blog post you’ll probably like our Before/After video tutorials. Here’s a sample video from the Before/After: Black & White video tutorial. It includes about 10 videos just like this one:

Note: All of these have had the colour balance adjusted, some had tone curve adjustments, and some had profile corrections. The creative editing has been described after each example to give you an idea of how to achieve the look yourself!
These are all processed fairly heavily, so you can see how much can be achieved. Make sure to edit to your own unique tastes!

1. Frost Branch

LIGHTROOM TIPS:

  • Basic adjustments – increased exposure, contrast, saturation
  • Split toning – aqua shadows, low saturation purple highlights
  • Vignette applied to darken the edges

2. Twilight Seagull

LIGHTROOM TIPS:

  • Cropped to square
  • Basic adjustments – increased exposure, fill light, brightness, contrast, clarity, and saturation
  • Split toning – warm highlights, cool shadows
  • Slight sharpening and noise reduction

3. Cattails

LIGHTROOM TIPS:

  • Cropped to square
  • Basic adjustments – Increased brightness and contrast
  • Hue and saturation have been adjusted to bring out the warm tones in the stalks of the cattails and the shift the color of the water.
  • Split toning – warm highlights
  • Sharpening

4. Graphic Flower

LIGHTROOM TIPS:

  • Cropped to square
  • Increased clarity
  • Saturation of purples increased and hues of purples shifted to red to bring out the color in the flower
  • Split toning – teal shadows and warm highlights

5. Sunset on the Amazon

LIGHTROOM TIPS:

  • Cropped to square
  • Large increase in contrast
  • Split toning – This image is a great example of how adjustments under the split toning panel can produce dramatic results. Because this image had a lot of darker tones, and sunsets often vary in color intensity, by changing the colors of the shadows you can change the color of the sky quite a bit. This image could just as easily be intensely golden, or nearly blood red just by changing the shadows slider. I used a warmer tone for the highlights to retain the typical colors of sunset around the sun.
  • Sharpening and noise reduction

6. Yellow Wildflowers

LIGHTROOM TIPS:

  • Cropped to square
  • Recovered highlights
  • Slight increase to brightness and contrast
  • Split toning – cool shadows and warm highlihgts

7. Peruvian Catch of the Day

lightroom-before-after-019.jpg
lightroom-before-after-020.jpg

LIGHTROOM TIPS:

  • Cropped to square
  • Basic adjustments – recovered highlights, increased fill light, brightness, clarity, and global saturation
  • Saturation – Increase saturation and luminance of oranges and yellows to bring out the color of the fish
  • Split toning – blue shadows
  • Vignetting

Rabu, 14 November 2018

Kamera Mirrorless



KEUNTUNGAN DAN KELEBIHAN KAMERA MIRRORLESs

Keuntungan Dan Kelebihan Kamera Mirrorless

Untuk mengerti arti kata mirrorless atau “tanpa cermin”, adalah lebih baik untuk mengetahui sedikit mengenai sejarah kamera DSLR (digital single lens reflex) dibuat. Hampir semua kamera seperti Canon, Nikon, Sony dan Pentax yang bisa berganti lensa, dirancang dengan struktur yang serupa/sama, yaitu: cahaya masuk melalui lensa dan dipantulkan lewat sebuah cermin, yang kemudian melewati sebuah prisma (bangun ruang yang mempunyai penampang/alas melintang yang selalu sama dalam bentuk dan ukuran) lalu pada akhirnya nampak di viewfinder. Saat anda menekan tombol shutter, cermin itu akan bergerak atau memutar, sehingga membiarkan cahaya mengenai sensor dari kamera. Seperti itulah cara foto diambil dan direkam. Proses yang canggih ini sebenarnya sudah diterapkan sejak lama khususnya dalam sejarah pembuatan film, karena hal ini merupakan cara yang efektif untuk mengatur komposisi anda sebelum menekan tombol shutter.
Seiring dengan berjalannya waktu serta kemajuan dalam bidang teknologi, terobosan-terobosan yang baru untuk menciptakan kamera digital modern dilakukan, maka mereka menciptakan model/tipe kamera tanpa cermin. Itulah yang kita kenal saat ini dengan istilah mirrorless camera. Kamera mirrorless saat ini semakin populer dan semakin mendekati popularitas kamera dslr. Hal itu telah diperkirakan oleh produsen kamera karena pada umumnya banyak fotografer mengeluh dengan ukuran kamera dslr yang berat dan besar.
Percaya atau tidak, sebenarnya anda telah memiliki kamera mirrorless dirumah anda, karena semua smartphone (yang memiliki kamera) sebenarnya juga adalah kamera mirrorless (tanpa cermin). Selain memiliki viewfinder yang kecil untuk melihat gambar seperti apa yang ingin diambil, anda juga bisa melihat tayangan dari gambar tersebut melalui layar HP anda. Selain itu, jika anda suka untuk memotret dengan menggunakan mode ‘live view’ pada kamera DSLR anda, maka hal itu sama saja dengan menggunakan teknologi mirrorless. Kenapa? Karena bunyi ‘klik’ yang anda dengar ketika memasuki mode ‘live view’ itu adalah cermin yang telah bergerak/memutar ke atas agar sensor dari kamera langsung terkena oleh cahaya.
Kamera mirrorless menawarkan beberapa keuntungan dari pada kamera DSLR, tapi mirrorless juga mempunyai beberapa batasan. Perlu diingat bahwa sangatlah sulit untuk memilih kamera mana yang lebih baik antara yang satu dengan yang lainnya. Tapi yang terpenting adalah memilih yang mana paling cocok untuk kebutuhan anda. Dengan kata lain, pemilihan kamera disesuaikan dengan tipe/jenis pemotretan yang anda lakukan. Nah, tanpa panjang lebar lagi, maka berikut ini adalah beberapa keuntungan serta kelemahan dari pada kamera mirrorless yang bisa kami (foto.co.id) sediakan buat anda.

KEUNTUNGAN KAMERA MIRRORLESS:

1.  UKURAN

Keunggulan yang paling nampak dari pada kamera mirrorless jika dibandingkan dengan kamera DSLR adalah ukurannya, karena cermin serta prisma pemantul cahaya sebelumnya sudah dihilangkan. Hal ini membuat kamera mirrorless pada umumnya berukuran lebih kecil dan berbobot lebih ringan. Ini mungkin sangatlah penting buat anda yang suka membawa kamera kemana pun anda pergi. Disamping itu juga, lensa dan peralatan pembantu untuk kamera mirrorless pun pada umumnya lebih kecil dan ringan jika dibandingkan dengan kamera DSLR.

2.  PREVIEW GAMBAR YANG LEBIH AKURAT

Keuntungan lainnya yang dapat kita peroleh saat menggunakan kamera mirrorless adalah viewfinder yang memberikan/menampilkan gambaran yang lebih akurat mengenai foto yang akan dihasilkan nantinya. Saat anda menggunakan kamera DSLR, hal yang anda lihat dari viewfinder setelah mengatur ISO, shutter, serta aperture anda bahwa diafragma dan kecepatan tidak akan berubah. Jadi anda harus mengambil gambar tersebut terlebih dahulu untuk bisa melihat hasil dari pengaturan anda sebelumnya.
Karena kamera mirrorless menggunakan viewfinder elektronik atau live view, maka anda bisa melihat secara langsung efek yang tercapai jika anda mengubah pengaturan dari kamera. Hal ini dapat menolong anda saat melakukan pemotretan serta mengurangi tebak-menebak gambar mengenai hasil yang anda akan peroleh.

3.  FOKUS DAN SUARA

Keunggulan lain juga dari menggunakan kamera mirrorless adalah titik fokus yang akurat. Dengan kamera mirrorless, anda bisa melihat secara akurat titik-titik mana yang fokus. Selain itu, kamera mirrorless juga tidak akan menghasilkan suara sekeras kamera DSLR pada saat pemotretan yang dikarenakan oleh cermin. Hal ini juga mengkin merupakan salah satu faktor yang membuat kamera mirrorless lebih awet dan tahan lama dari pada kamera DSLR karena kurangnya getaran/gerakan yang dapat ditimbulkan.

KELEMAHAN KAMERA MIRRORLESS:

1.  KEKUATAN BATERE

Salah satu kelemahan yang paling nampak saat membandingkan sebuah kamera digital SLR dengan kamera mirrorless adalah kekuatan batere. Anda akan lebih sering kehabisan batere pada saat memotret dengan kamera mirrorless dikarenakan penggunaan live view secara terus-menerus. Pada kamera DSLR, kita tidak menggunakan kekuatan batere sama sekali saat membidik, seperti halnya pada kamera mirrorless, sehingga hal ini merupakan penghemetan energi yang signifikan saat anda memotret untuk sesi yang lama. Disamping itu juga, batere pada kamera mirrorless pastinya akan lebih kecil secara fisik agar bisa muat di dalam kamera. Itulah sebabnya kekuatan batere pada mirrorless kamera lebih kecil dibandingkan dengan kamera DSLR. Dengan teknologi saat ini, kamera mirrorless mampu bertahan dengan 100-200 foto sebelum baterenya di charge kembaili. Namun, sama seperti gadget lainnya, batere ini akan terus dikembangkan agar bisa lebih tahan lama.

2.  SISTEM FOKUS

Kekurangan lain juga yang dapat kita temukan pada kamera mirrorless adalah sistem fokusnya. Hampir semua kamera mirrorless menggunakan teknologi fokus dengan mendeteksi kontras, yang mana sistem ini tidak secepat dengan sistem yang dipakai oleh DSLR (deteksi phase). Jadi, bagi seorang fotografer dalam bidang olahraga atau yang gemar melakukan pemotretan pada subjek yang bergerak cepat, maka akan lebih cocok untuk menggunakan kamera DSLR dari pada kamera mirrorless.
Beberapa waktu belakangan ini, perusahaan-perusahaan besar kamera sudah mulai mengembangkan teknologi deteksi phase pada kamera mirrorless buatan mereka. Namun untuk saat ini, kamera DLSR masih merupakan kamera yang lebih baik untuk digunakan jika hal itu berhubungan dengan olahraga, satwa, dan fotografi tentang aktion-aktion (pertunjukan lewat gerakan-gerakan cepat).

KAMERA MIRRORLESS TERBAIK:

1. FUJI X-T2

Sensor size: APS-C | Resolution: 24.3 MP | Viewfinder: EVF | Monitor: 3.0-inch tilt-angle display, 1,040,000 dots | Maximum continuous shooting rate: 8 fps | Movies: 4 K | User level: Expert
(+) Tampilan yang halus
(+) Auto fokus yang cepat
(-)  Tidak ada layar sentuh
Fuji X-T2 memang terlihat seperti pendahulunya X-T1. Namun, perbedaan yang nampak dari keduanya terletak pada sistem AF. Sistem AF yang dimiliki oleh X-T2 mampu mengikuti dan menangkap sebuah objek yang bergerak cepat dengan akurasi yang tepat.

2. OLYMPUS OM-D E-M10 II

Sensor size: Micro Four Thirds | Resolution: 16.1 MP | Viewfinder: EVF | Monitor: 3.0-inch tilt-angle display, 1,037,000 dots | Maximum continuous shooting rate: 8.5 fps | Movies: 1080 p | User level: Beginner/intermediate
(+) Ukuran serta lensa kamera yang pas
(+) Viewfinder yang sempurna
(-)  Sensor lebih kecil dari pada lainnya
Kamera Olimpus OM – D E – M10 II hadir dengan kemampuan sistem stabilisasi gambar 5 axis mengalahkan pendahulunya yang hanya menggunakan 3 axis sehingga membuat kinerjanya dalam menghasilkan gambar yang bagus semakin lebih baik.

3. SONY ALPHA A7R II


Sensor size: Full-frame | Resolution: 42.4MP | View finder: EVF | Monitor: 3.0-inch tilt-angle display, 1,228,800 dots | Maximum continuous shooting rate: 5fps | Movies: 4 K | User level: Expert
(+) Besar dan kualitas gambar yang tinggi
(+) Kualitas viewfinder yang sempurna
(-)  Membutuhkan pengaturan titik auto-fokus yang cepat
Sekalipun tampil dengan ukuran yang kecil, A7R II sangat populer karena pixels yang dimilikinya mencapai 42.2 MP sehingga menghasilkan gambar yang besar serta detail yang akurat dan jelas. Lebih dari pada itu, A7R II mampu merekam video dengan resolusi 4K dan masih banyak fitur bagus lainnya yang bisa anda temukan dalam A7R II.

4. FUJI X-T10

Sensor size: APS-C | Resolution: 16.3 MP | Viewfinder: EVF | Monitor: 3.0-inch tilt-angle display, 920,800 dots | Maximum continuous shooting rate: 8 fps | Movies: 1080 p | User level: Beginner/intermediate
(+) Tampilan/Bentuk yang sempurna
(+) Harga jual yang pas
(-)  Tidak ada pelindung saat hujan (weather sealing)

5. PANASONIC LUMIX G80 / G85

Sensor size: Micro Four Third | Resolution: 16 MP | Viewfinder: EVF | Monitor: 3.0-inch display, 1,040,000 dots | Maximum continuous shooting rate: 9 fps | Maximum video resolution: 4 K | User level: Beginner/intermediate
(+) Viewfinder serta layar sentuh yang sempurna
(+) Bagus untuk video
(-)  Hanya menggunakan resolusi 16 MP

Tutorial

Cara Mengedit Foto Urbex Menggunakan Lightroom di Android dan PC


    image
Mengedit foto Urbex dapat dilakukan dengan menggunakan Adobe Lightroom, Aplikasi ini tersedia untuk perangkat PC amaupun Smartphone Android. Mengedit foto Urbex di Android tidak sesulit mengedit pada Lightroom PC. Lightroom pada Android lebih simpel dan efisien.
Mengedit foto Urbex tidak akan sulit jika kamu sudah memahami Basic dan memiliki Presetnya, tetapi tenang saja pada artikel ini saya akan memberikan Tutorial Edit Foto Urbex di Lightroom Android lengkap, dan pastinya hasilnya nanti akan sangat keren. Langsung saja kamu simak tutorialnya dibawah ini.
image
Buka aplikasi Ligtroomnya terlebih dahulu, lalu klik "ADD PHOTO" yang terletak pada bagian bawah, setelah itu kamu pilih foto mana yang ingin kamu edit.
image
Menu Lightroom Pada Menu paling kanan kamu pilih, setelah itu kamu pilih menu Basic. Isikan preset seperti dibawah ini :
▪EXPOSURE -O,61
▪CONTRAST -2
▪HIGHLIGHTS -75
▪SHADOWS +70
▪WHITES -100
▪BLACKS -67
▪CLARITY +100
▪VIBRANCE -40
▪SATURATION +19
》NB : Untuk preset diatas tidak harus sama, sesuaikan dengan kebutuhan.
#KETIGA
Kamu pindah ke menu Color /B&W, isikan "HUE" seperti dibawah ini, caranya adalah geser kekanan atau kekiri warna tersebut.
▪Merah : +63
▪Orange : +32
▪Kuning : +100
▪Hijau : +57
▪Hijau Toska : -75
▪Biru : -81
▪Ungu : -61
▪Pink : -100
》NB : Untuk preset diatas tidak harus sama, sesuaikan dengan kebutuhan.
#KEEMPAT
Pindah atau geser ke menu "SATURATION", lalu isikan preset seperti dibawah ini :
▪Merah : -100
▪Orange : -20
▪Kuning : +28
▪Hijau : -761
▪Hijau Toska : +87
▪Biru : +100
▪Ungu : -73
▪Pink : +66
》NB : Untuk preset diatas tidak harus sama, sesuaikan dengan kebutuhan.
#KELIMA
Pindah atau geser ke menu "LUMINANCE", lalu isikan preset seperti dibawah ini :
▪Merah : +100
▪Orange : +65
▪Kuning : +20
▪Hijau : +77
▪Hijau Toska : -100
▪Biru : +50
▪Ungu : +100
▪Pink : -50
》NB : Untuk preset diatas tidak harus sama, sesuaikan dengan kebutuhan.
#KEENAM
Sekarang ganti menu menjadi "Dehaze", lalu pada tab "DEHAZE" isikan preset menjadi +14
#KETUJUH
Ganti menu menjadi "Vignetting", atur "AMOUNT" menjadi -27
#KEDELAPAN
Pindah ke menu Tone Curve, Ganti "MODE" menjadi Point - Blue, caranya klik saja pada "MODE" lalu ganti, untuk menyesuaikan atur naik turunkan saja grafiknya sesuai kebutuhan.
#KESEMBILAN
Jika sudah selesai, sekarang simpan. Caranya pada layar pojok kanan atas ada icon SAVE, klik saja lalu "Save to Gallery...",lalu pilih OK.
Itulah tutorial edit foto Urbex di Android yang dapat saya berikan, terus pantau blog saya dan jangan lupa untuk upvote and follow, semoga bermanfaat bagi teman steemit, sekian dan terima kasih.

Pengetahuan

Mengenal Adobe Photoshop Lightroom

              Lr5_boxshot_3in
Beberapa rekan fotographer , seringkali bertanya kepada saya mengenai aplikasi pengolah photo serta manajemen folder , yang cukup mumpuni dan profesional, saya pun merekomendasikan beberapa aplikasi yang mungkin cukup memadai, salah satunya adalah Lightroom , software besutan adobe coorporation pada  seri awalnya mungkin tidak banyak dilirik , sehingga tulisan ini dibuat , hal tersebut mulai bergeser, bisa dibilang tidak ada aplikasi yang serupa sampai saat ini.


Awalnya, ketika bercerita tentang aplikasi pengolah gambar, user mac atau apple lah yang menjadi pemenang, hanya saja , seperti yang kita ketahui , software tersebut memang dirancang untuk berjalan di OS X atau Mac. nah bagaimana dengan user windows   ??
inilah yang kemudian menjadi dasar bagi adobe untuk memenuhi permintan pasar yang bergelut di bidang fotography, siapa sih yang tidak mengenal Adobe Photoshop yang legendaris itu ???  hanya saja , sebagai aplikasi gambar atau photo secara digital , terlalu banyak fitur yang berserakan, terkadang kita  hanya sekedar ingin mengolah warna, namun kita harus melakukan hal yang sangat rumit, belum lagi  folder tempat menyimpan gambar masih secara manual kita tentukan, dari hal ini , akhirnya adobe pun mulai meluncurkan satu program aplikasi khusus untuk mengolah gambar gambar /photo  dengan nama Adobe Photoshop Lightroom.
Jadi, Apa sih  itu Adobe Lightroom ????
Lightroom adalah aplikasi perangkat lunak yang dibuat oleh Adobe yang memungkinkan para fotografer untuk mengelola gambar dan video  , serta memberikan cara yang elegan untuk mengedit serta  menciptakan nuansa  Photographs jadi indah dan juga  sedikit  hal dalam mengolah video.
Lightroom ada dan dibuat karena untuk memecahkan masalah yang sangat mendasar , yaitu   memberikan solusi pencitraan warna untuk Fotografer,  dengan mendukung alur kerja alami dari awal sampai akhir ,tentu saja dengan memberikan keanggunan dan kesederhanaan .

Sisi lain dari pengolah photo ini adalah  mendukung semua jenis file  RAW , serta tidak merusak gambar dan menyediakan cara untuk menjadi kreatif dan  kemampuan untuk membuat gambar yang indah .
Lightroom dirancang dengan cara ini ,menjawab segala kebutuhan fotographer dan termasuk para videographer.

Bagaimana Lightroom akan membantu para Fotografer ?
Lightroom mampu melakukan banyak hal untuk membantu Photographer , dari menyediakan antarmuka intuitif untuk pemula , serta menyediakan alat yang ampuh untuk Fotografer profesional.
Lightroom mendukung alur kerja yang  non destruktif serta  alur kerja  pencitraan linear ( untuk file RAW , serta format file lain ( png , tiff , psd dll ) , yang secara efektif dan itu  berarti Lightroom tidak akan membuat perubahan pada file asli dan semua perubahan disimpan secara terpisah dalam format kecil yang disebut Metadata , serta memungkinkan Anda untuk membuat perubahan pada setiap titik waktu tanpa harus berpikir tentang dependensi . ini tidak hanya melindungi Anda , tetapi memberikan kepada kita  kebebasan kreatif untuk mencoba visi tampila yang berbeda pada gambar yang sama tanpa harus melakukan apa pun . ini juga berarti bahwa bila digunakan dengan benar , tidak akan mengambil sejumlah besar penyimpanan untuk penyesuaian .
Apa itu  file RAW & File Gambar ???  dan dimana Lightroom menempatkannya ?
File RAW & gambar JPEG bisa menjadi dua hal yang membingungkan , jadikedua  hal tersebut mejadi dasar mengapa ada bagian Import . Kebanyakan kamera digital  SLR  dan sistem kompak / kamera mirrorless generasi kedua telah medukung format JPG dan format RAW .
Format JPG sebenarnya adalah sebuah format gambar akhir yang dibuat di kamera , ini berarti bahwa warna , ketajaman , saturasi serta elemen lainnya adalah tetap atau bersifat final dalam gambar dan tidak dapat dibatalkan.
akan tetapi, Gambar  tersebut masih dapat diubah menggunakan Lightroom .namun, bagaimanapun juga fleksibelitas tersebut sangat terbatas unutuk mengedit unsur-unsur tertentu  (tergantung pada berbagai faktor , terutama yang berkaitan dengan bagaimana JPG diciptakan di tempat pertama ) .

Di sisi lain  , file RAW sangat fleksibel,  lebih mirip dengan serangkaian angka yang mewakili gambar akhir . unutk lebih jelasnya, bisa membaca pada postingan sebelumnya mengenai file RAW .
Modul kerja Adobe Lightroom
Mari kita lihat masing-masing modul dalam Lightroom dan menjelaskan tujuan itu kepada Photographer .
1 . Modul Library
The Library modul adalah jantung dari Lightroom . Pada intinya Lightroom adalah sistem pengoptimalan database , yang menyediakan cara bagi fotografer untuk mengatur dan mengelola foto-foto mereka , baik dengan cari mencari dan menemukan konten si setup mana pun,termasuk drive jaringan dan hard drive eksternal . Pada akhirnya , Lightroom membuat kita mampu mengatur konten kita sendiri , di sini pula kita memulai bekerja termasuk mengimport file pada saaat pertama kali dan menentukan dimana file Raw atau Jpeg tersebut akan kita simpan/tersimpan.
Ada keuntungan besar dengan modul Library yaitu lightroom akan menyimpan secara otomatis semua file informasi atau metada  seperti Apperture, Shutter speed , ISO, Penggunaan Flash , serta koordinat bagi kamera yang menggunakan GPS  Saya menyarankan agar Anda memulai hal ini sehingga dengan mudah bagi kita unutuk  mengingat kapan dan dimana gambar tersebut diambil.
2 Develop Mode.
Modul Pembembangan  telah dirancang seperti kanvas seniman  serta menyediakan alat-alat yang nantinya dapat kita gunakan untuk perbaikan citra (dimana hal ini tidak dapat dilakukan di photoshop yang notabene adalah manipulasi gambar  akan tetapi di lightroom metode yang digunakan adalah peningkatan citra ) .
Sangat penting untuk menjelaskan perbedaan antara peningkatan citra dan manipulasi gambar . Gambar manipulasi pada gambar biasanya dilakukan dengan kakak Lightroom Photoshop dan digunakan sangat fleksibel ketika kita melakukan  perubahan elemen-elemen dalam gambar atau termasuk gambar baru ke gambar yang ada , yaitu menghapus hal-hal dari gambar dan menggantinya dengan unsur-unsur lain dari gambar yang berbeda .
Perbaikan citra benar-benar mirip apa yang kita lakukan  di kamar gelap tradisional , atau perbaikan gambar , tapi tidak mengubah struktur dasarnya . Struktur gambar akhir tidak pernah  terganggu ketika menggunakan Lightroom , sangat mungkin bahwa beberapa  noda atau hal lainnya  , tetapi tidak tidak dengan mengambil bagian gambar lain atau media dari luar.
Modul Pengembangan memiliki beberapa alat yang sangat kuat dan  bekerja dengan banyak format kamera (dari RAW ke JPG , TIFF dan standar lainnya ) . Alat-alat yang ada dapat membantu kita membuat visi untuk Photograph ,hal inilah yang akan mendasari kreativitas berada di tangan  kita.
Dari sudut pandang develop mode , Lightroom mampu bekerja pada gambar dalam dua mode :
1 . Untuk mengubah standar elemen ” global” gambar , dari Exposure , memulihkan highlight dan bayangan , mengkonversi ke Black and White , mengasah ketajaman  serta banyak hal lainnya .
2 . Penyesuaian lokal panel , yang memungkinkan kita  untuk melakukan perubahan  gambar di area tertentu yang diinginkan , seperti  bentuk model wajah  ( untuk membuat gambar dengan dampak yang lebih ) , karena itu kita bisa melakukan  penyesuaian ini dan menciptakan efek yang mudah dihapus atau diubah , pada setiap saat .

di fitur iniliah semua kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan citra kita lakukan ( saturasi, warna, ketajaman, kecerahan , pewarnaan dlll) setelah dirasa cukup , sampai di sini , biasanya saya pun langsung mengeksport nya ke folder yang telah saya tentukan sebelumnyya , itu artinya pekerjaan telah selesai.
unnamed
3 . Peta ( koneksi internet diperlukan untuk fitur ini )
saya tidak akan menjelaskan panjang mengenai fitur ini , intinya adalah kita bisa menyimpan koordinat photo tsb.  ðŸ™‚

4 . Buku
sama seperti yg sebelumnya , hhehehhehehehee……
5 . Slide Shows
Kadang-kadang Anda ingin menunjukkan pekerjaan Anda kepada audiens dan ingin membuat itu didasarkan pada foto dan video di  pustaka  Lightroom  ,  termasuk beberapa musik . Membuat slideshow secara manual dapat memakan waktu yang cukup lama dengan produk lain , Lightroom memiliki fitur ini.
Web 6 .
Lightroom dapat membantu Anda mempublikasikan pekerjaan Anda ke situs web Anda , ftp atau membuat halaman / situs dari template .
7 . Print
proses Cetak di Lightroom sangat super sederhana dan  memungkinkan kita untuk mencetak gambar  pada kombinasi printer dan kertas sesuai  pilihan . Lightroom juga mendukung mekanisme yang memungkinkan kita  untuk melihat gambar sebelum dicetak , untuk memastikan tampak benar dan Anda tidak membuang bahan mahal . Modul cetak membuat kita sangat mudah untuk mencetak dalam alur kerja kalibrasi dan memastikan bahwa cetakan kita  adalah kualitas tertinggi .
nah , akhirnya kita  dapat melihat bagaimana Lightroom benar-benar mencakup alur kerja Fotografer dan menyediakan solusi yang fleksibel dan scalable untuk gambar. saya harap tulisan ini dapat sedikit berguna bagi rekan-rekan yang mencari aplikasi pengolah gambar yang profesional dan sekali lagi bukan aplikasi Manipulasi gambar , hehehehehe…..
terkahir , saya mohon maaf jika ada beberapa kalimat  yg kurang difahami, berhubung ada beberapa hal yang saya memanfaatkan mbah google untuk menterjemahkannya ,meskipun demikian, saya adalah user Lightroom , yang mau saling share  tips dan trick serta preset, ditunggu yah…..

7 Snazzy light room

7 Snazzy Lightroom Before and After Comparison Examples You’d be surprised how much creative editing you can do in Lightroom. Many...